Penghias Kisah Masa Muda




Dia, Salah Satu Penghias Masa Mudaku ...





Deg....deg...deg.....deg.....
deg....deg....deg.....deg....
Hal ini selalu terjadi  saat dia berada disekitarku, dadaku terasa sempit namun aku merasa sangat bahagia. Mungkin menurut sebagian orang ini aneh. bahkan aku berpikir ini aneh. Aku tidak tahu mulai kapan aku menyukai orang dengan kepribadian  ekstrtovert ini. Aku tidak tahu mulai kapan aku mulai nge-stalk akun orang yang menurutku gak pantas untuk disukai. Tiba-tiba saja aku merasa ada yang aneh saat dia tak ada dikelas dan seketika itu pula aku menjadi orang yang banyak tertawa dan bertingkah laku aneh manakala dia ada. Usiaku yang sudah 20 tahun, kurasa sudah tak pantas menyukai orang lagi. Ditambah lagi dengan kepribadianku yang introvert, cuek, pemalas dan tidak banyak senyum.

Seperti hari ini, aku sangat bahagia saat ia masuk kelas walaupun dalam keadaan terlambat. Aku tahu sangat banyak orang yang menyukainya. Dia yang selalu ceria. Mungkin itu yang membuat orang banyak menyukainya. Saat ia mebuat semua orang tertawa terkikik-kikik, aku malah tersenyum, mungkin terpesona. Aku berusaha menjaga image ku saat dia ada. Bahagia. Itu yang kurasakan. Tapi, itu tak berlangsung lama. Saat seorang dosen bergurau dengan sebuah ejekan pacar-pacaran dikelas, aku melihat raut wajahnya berubah dengan senyum yang dipaksakan. Aku tahu betul yang ia rasakan. Bukan karena aku. Tapi karena seorang yang ia sukai berpacaran dengan teman kelas kami yang lain. Ya, dia adalah ratu kelas kami. cantik, anggun, kalem, murah tersenyum dan menawan. Lain halnya dengan aku. Kalian bisa pikir apapun tentangku. Yang terpenting aku adalah kebalikan dari sosok wanita yang ia sukai.  Sakit? yah, sedikitlah

Kapan tepatnya aku sadar bahwa aku menyukainya?
Aku tersadar saat seorang sahabat mengatakan padaku bahwa aku suka padanya. Aku sama sekali tidak sadar. Sejak itulah aku mulai memperhatikannya. Hingga suatu saat kami berada dikelompok yang sama dalam sebuah PKL. Awalnya aku takut, takut, bercampur aduk dengan gembira dan juga... ahhh.... apalah itu.

Pernah suatu ketika, aku meminta antar padanya ke suatu tempat. Belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku dia sudah mengatakan " Ahhh... nggak lah, mending aku tidur". Aku berusaha kuat. Apa aku yakin aku suka padanya?. Yah begitulah. Hari-hari yang kujalani, sampai aku tak sadar kita semakin dekat. Dekat layaknya teman biasa baginya. Mungkin ini hanya dirasakan orang yang sedang suka dengan orang lain. Hal-hal kecil terasa istimewa. Alay.

Berikut hal-hal kecil yang menurutku,hehehe.istimewa. Mungkin terdengar alay:
1. Ketika aku bersamanya ke rumah seorang teman (Sebenarnya teman ini juga meyukainya), saat pulang dia menyimpan tasnya didepan dan bilang "pegangan, ya", Setelah itu, karena menuruni gunung dan dengan kecepatan tinggi, aku menautkan tanganku dengan keras pada punggungnya, aku merasa geli pada perutku, mungkin menurutnya itu lucu. Aku tersenyum saat dia menertawaiku.
2. Karena aku dalam kelompok yang sama dengannya, aku pulang bersamanya. masih dengan motor yang sama. Kulihat wajahnya dibalik helm hitam. Sungguh aku sangat malu. Diperjalanan dia mendendangkan  sebuah lagu dengan lirik " .... Meski bibir ini tak berkata, bukan berarti ku tak merasa ada yang berbeda diantara kita, dan tak mungkinku melepaskanmu hanya karena dirimu tak mampu untuk bicara, bahwa aku inginkan kau ada didekatku.... "  dengan lirik sekenanya. kusambung lagu itu, aku takut terbawa emosi dan terlanjur baper. Sekali lagi aku tersenyum. Entah untuk alasan apa
3. Saat kami bernyanyi bersama dengan seorang teman lain, kami tertawa bersama. Aku kemudian sibuk dengan handphone yang ada ditanganku. Karena candaan seorang teman, aku tidak tahu tepatnya bagaimana, ia bersandar padaku. Dan kalian tahu aku pura-pura bego dan berusaha melihat handphoneku dengan serius padahal jantungku deg-degan tak karuan. Hahaha
4. Suatu momen, dia merasa kedinginan karena suatu tempat. Aku mendatanginya, lebih tepatnya mendekatinya, dengan wajah sok cuek dan sok tenang aku mendekat. Tiba-tiba dia memegang tanganku dan dengan santainya dia bilang "dingin, kan". What???? memang dingin. Bahkan sangat dingin. Tak ada kata-kata yang keluar, hanya pandangan nanar pada tangan yang adi memegang lenganku. Aku merasa membeku seketika. Ternyata benar lagu- lagu yang dinyanyikan oleh artis-artis hollywood dan artis-artis tanah air. Aku tidak tahu bagaimana tampangku saat itu. Tapi, dia bahkan tak sadar dengan perubahan wajahku. Ingin rasanya aku mengumpat
5. Dia pernah bilang " Mengapa sih harus cowok yang lebih dulu mengungkapkan perasaan, Khadijah aja mengungkapkan perasaannya pada Rasulullah. Ada juga wanita yang pernah ditolak oleh Rasullullah". Menanggapinya aku bilang "Kamu, aku..." ... Bodoh, aku suka sama kamu, apa kau akan menolakku ... Ucapan itu hanya dalam hatiku. Kutahan untuk tak mengatakan hal yang bisa membuatku malu suatu saat. yang keluar malah " Malu lah kalau cewek ngungkapin duluan, kita kan di Indonesia" .Yah, aku orang yang penggengsi
6. Dia juga selalu mengejekku menyukai orang lain. Siapa saja. Jika aku mengagumi orang lain dengan mengatakan orang itu ganteng. Dia akan bilang " Oh, jadi kamu suka sama si A, ...kamu suka sama si B ya,.... Cie, kamu suka sama kaka itu tadi, kan ?"... Hampir saja aku mengatakan aku suka sama kamu bodoh. Tapi yang keluar dari mulutku hanya " Aku tuh kalau suka sama orang, cuma satu aja". Semua kata-kataku tertahan.
7. Terakhir, aku tak tahu mulai sejak kapan, aku mulai menyukai makeup video. Mulai dari tutorial ngecover mata panda, gradien lipstick, skincare, dan segala macamnya. Aku mulai suka berdandan jika mungkin berpotensi akan bertemu dengannya. Jadilah aku dengan makeup tipisku pergi ke kampus. Kulihat dia dari kejauhan. Seperti biasa dengan muka cuek dan sok nggak tau bahwa dia ada. Aku sengaja berpapasan dengannya. Dan dengan tekad yang besar, aku menyapanya. "Hai.." dan kalian tahu apa yang dia bilang. He say " Cantiknya....." What...... Oh My God. I'm speechless. 

Tapi................
Itu hanyalah segelintir kisah indahnya . Semua itu hanya ada di memoriku . Aku yakin dia tidak mengingatnya satupun. Dia mungkin hanya menganggapku seorang teman yang cuek, apatis, buruk rupa atau semacamnya. Dia yang bahkan tidak ingin duduk disebelahku. Jangankan duduk. Bicara saja sudah jarang. Yah, penghias masa muda.

Kisah ini semakin buruk saat aku mengetahui sahabatku yang telah menyadarkan aku ternyata juga menyukai orang yang sama. Dia tak mengatakannya secara langsung. Tapi aku tahu benar bagaimana seorang wanita jika sedang jatuh cinta. Dan sepertinya cintanya berbalas. Tidak seperti aku. Dia lebih pantas mendapatkannya, seorang yang memiliki sifat yang sama persis. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang wanita cuek, apatis, dan tidak peduli pada yang lain. Dan aku terlalu GeeR dengan sikap yang ia tunjukkan 


........................
Untukmu, maaf karena aku tak mendoakanmu di setiap doaku, aku hanya akan menunggu. Aku takut jika aku berdoa untuk memilikimu. Itu berarti aku egois, hanya memikirkan apa yang aku inginkan. Bagaimana mungkin aku bisa bersamamu. Pasti sangat membosankan bagimu. Aku yang cuek, tidak banyak bicara, kolot dan aneh. Apa kau akan bertahan jika memang suatu saat kau kumiliki. Untuk itu,  Aku hanya akan menikmati masa-masa dengan ketidakpastian ini, Aku tahu suatu saat Allah akan mempertemukanku dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku, Jika aku menemukannya, aku rasa semua kenangan yang ada akan hilang dengan sendirinya.

Untukmu... Mungkin kau hadir bukan untuk milikku, namun sebagai penghias kisah hidup masa mudaku........



Ttd
Aku


Komentar